Sutradara : Carlos Saldanha
Pengisi suara : Jesse Eisenberg,Anne Hathaway,George Lopez, Jemaine Clement, Jake T. Austin,Leslie Mann, Tracy Morgan, Will.i.am, Jamie Foxx, Rodrigo Santoro, Davi Vieira
Studio : Blue Sky Studios
Tanggal rilis : 8 April 2011
Durasi : 96 menit
Film ini dimulai ketika seekor bayi burung Spix Macaw yang belum bisa terbang di hutan Brasil ditangkap oleh pemburu untuk dijual ke Amerika.
Spix Macaw (bahasa latinnya Cyanopsitta spixii ) adalah sejenis burung nuri berwarna biru yang sudah sangat langka, saat ini diperkirakan jumlahnya di seluruh dunia hanya tinggal 60 ekor. Karena warnanya yang indah dan jumlahnya yang sangat langka itulah burung Spix Macaw harganya sangat mahal, bisa mencapai 1 milyar rupiah per ekor. Tidak heran jika burung Spix Macaw menjadi incaran para penyelundup.
Tetapi ketika sampai di Amerika dan dimuat dalam truk, kandang yang memuat burung Spix Macaw itu terjatuh dari truk, untung si burung Spix Macaw ditemukan oleh seorang gadis kecil bernama Linda dan dipelihara dengan penuh kasih sayang sampai mereka sama-sama tumbuh menjadi dewasa. Karena warna bulunya yang biru, Linda memberi nama burung Spix Macawnya, Blu.
Setelah dewasa, Linda mencari nafkah dengan membuka sebuah toko buku. Sayangnya karena terlalu sayang pada Blu, Linda hanya memelihara Blu di dalam rumah sehingga walaupun sudah menjadi burung dewasa, Blu tetap tidak bisa terbang.
Sampai pada suatu ketika Linda didatangi Dr. Tulio, seorang ahli ornitologi (ilmu burung) dari Brasil. Tulio meminta Blu dibawa ke tempatnya di Rio de Janeiro di Brasil untuk dikembang biakkan karena Tulio juga mempunyai seekor burung Spix Macaw berjenis kelamin betina, hal itu dilakukan untuk menjaga burung Spix Macaw dari kepunahan karena jumlahnya yang sudah sangat langka.
Pada awalnya Linda menentang keras keinginan Tulio membawa burung kesayangannya tetapi akhirnya Linda sadar bahwa burung Spix Macaw memang harus diselamatkan dari kepunahan, maka akhirnya Linda mengijinkan Tulio membawa pergi Blu tetapi dengan syarat, Linda juga ikut mengantarkannya ke Rio de Janeiro.
Sesampainya di Rio de Janeiro, Blu dipertemukan dengan burung Spix Macaw betina milik Tulio yang bernama Jewel di sebuah kandang. Berbeda dengan Blu, Jewel tumbuh di hutan dan ditangkap setelah dewasa sehingga Jewel bisa terbang dan berkeinginan kuat untuk melarikan diri dari laboratorium Dr. Tulio.
Karena Blu kelihatan bahagia bersama Jewel dan kandangnya dijaga oleh penjaga yang gagah, Linda bisa meninggalkan Blu untuk makan malam dengan Tulio di restoran.
Tetapi siapa sangka, di laboratorium Dr. Tulio ada seekor burung kakaktua bernama Nigel yang dimasukkan Tulio ke laboratoriumnya karena terlihat sakit ternyata hanya berpura-pura sakit kemudian menyerang penjaga laboratorium hingga pingsan.
Setelah melumpuhkan penjaga, Nigel membuka kunci pintu sehingga seorang anak laki-laki yatim piatu bernama Fernando bisa masuk kemudian mencuri Blu dan Jewel.
Setelah berhasil mencuri burung-burung Spix Macaw, Fernando menyerahkannya kepada bossnya yaitu Armando.
Agar tidak melarikan diri, Armando mengikat Blu dan Jewel pada satu rantai.
Walaupun dihubungkan pada satu rantai dan Blu tidak bisa terbang, akhirnya mereka bisa melarikan diri tetapi tersesat di sebuah hutan.
Di hutan itu, Blu dan Jewel bertemu dengan seekor burung Toco Toucan bernama Rafael yang mengaku bisa membantu Blu dan Jewel untuk melepaskan rantai yang mengikat mereka.
Rafael mengajak Blu dan Jewel untuk pergi ke seekor anjing bulldog bernama Luiz yang diyakini bisa memotong rantai pengikat Blu dan Jewel. Karena Blu tidak bisa terbang, mereka bertiga pergi ke tempat Luiz dengan menumpang pesawat gantole dan truk. Dalam perjalanannya, Blu dan Jewel mendapat 2 sahabat lagi yaitu Pedro si burung kardinal berjambul merah dan Nico si burung kenari.
Bagaimana dengan Linda? Setelah tahu burung kesayangannya hilang, Linda tentu saja sangat sedih sehingga berusaha mencari Blue dengan menyebarkan poster yang berisi gambar Blu. Untung sekali, poster yang disebarkan Linda dibaca oleh Fernando.
Fernando yang merasa kecewa karena uang yang diberikan Amando sebagai upah atas pencurian Blu dan Jewel tidak sesuai dengan yang dijanjikan, menemui Linda dan bersedia membantu mencari Blu.
Sebagai langkah awal mencari Blu, Linda Tulio dan Fernando pergi ke rumah Armando.
Tidak hanya Linda dan Tulio yang mencari Blu, Armando dan anak buahnya yang merasa kehilangan burung-burung Spix Macaw hasil curiannya yang berharga sangat mahal itu juga mencari Blu dan Jewel. Lebih gawat lagi, Nigel berhasil menyuruh monyet-monyet marmoset untuk ikut mencari Blu dan Jewel. Karena jumlahnya sangat banyak, monyet-monyet marmoset akhirnya bisa menemukan Blu dan Jewel yang sedang menari samba bersama burung-burung teman Pedro dan Nico.
Untung monyet-monyet marmoset itu tidak bisa menangkap Blu dan Jewel karena Nico, Pedro, Rafael dan burung-burung temannya rela berkelahi untuk membela Blu dan Jewel.
Blu, Jewel, Rafael dan Nico akhirnya bisa lolos dari monyet-monyet marmoset dan sampai di tempat Luiz si anjing bulldog.
Luiz akhirnya bisa melepaskan Blu dan Jewel dari rantai yang mengikat mereka tetapi terjadi perpisahan antara Blu dan Jewel karena Jewel merasa lebih bahagia kembali ke hutan sedangkan Blu memilih untuk mencari Linda.
Tetapi dalam perjalanannya kembali ke hutan, Jewel tertangkap oleh Nigel. Peristiwa tertangkapnya Jewel diketahui oleh Pedro dan Nico maka Blu bersama Rafael, Pedro, Nico dan Luiz segera mengejar Jewel.
Setelah mendapatkan kembali Jewel, Armando berencana menyelundupkan Jewel ke luar negeri melalui sebuah karnaval yang sering diadakan di Brasil. Direncanakan, dengan membawa Jewel dan burung-burung langka hasil curian lainnya, Armando dan anak buahnya akan menyamar sebagai peserta karnaval kemudian naik pesawat terbang ke luar negeri.
Untungnya rencana Armando itu diketahui Fernando yang kemudian memberitahukannya kepada Linda dan Tulio. Untuk menemukan kembali Blu dan Jewel, Linda dan Tulio juga menyamar sebagai peserta karnaval.
Blu dan kawan-kawan sampai di karnaval dan sempat bertemu dengan Linda tetapi Blu lebih memilih untuk menyelamatkan Jewel. Keputusan Blu itu ternyata membawa petaka karena setelah Blu masuk ke mobil karnaval yang mengangkut Jewel, Blu terjebak dan berhasil dikurung oleh Nigel. Lebih parah lagi, Rafael, Pedro dan Nico ikut terjebak dan siap diselundupkan juga ke luar negeri.
Untungnya Fernando yang ikut bersama mobil karnaval Armando berpihak pada Linda sehingga ia melemparkan kain-kain untuk meninggalkan jejak sehingga bisa dilacak dan diikuti oleh Tulio dan Linda.
Keadaan makin gawat karena dengan naik pesawat terbang, Armando dan anak buahnya akhirnya bisa membawa Blu, Jewel dan burung-burung langka lainnya ke luar negeri.
Linda dengan dibantu Tulio dan Fernando berusaha mati-matian untuk menghentikan Armando tetapi gagal, pesawat Armando tetap bisa mengangkasa.
Linda akhirnya hanya bisa menangis melihat pesawat Armando pergi membawa Burung kesayangannya ke luar negeri.
Untungnya Blu tetap belum menyerah, dengan usaha yang luar biasa ia bisa membuka kurungan yang mengurungnya kemudian membuka pintu pesawat terbang sehingga burung-burung tawanan Armando bisa terbang bebas.
Sayangnya Blu tidak bisa ikut bebas karena tidak bisa terbang dan Jewel juga tidak ikut bebas karena sayapnya terluka akibat diserang Nigel.
Keadaan makin gawat karena Jewel yang tidak bisa terbang karena luka di sayapnya ikut terlempar keluar dari pesawat sehingga bisa jatuh ke tanah dan mati.
Tetapi di saat yang sangat genting itu, Blu mendapatkan naluri burungnya untuk bisa terbang sehingga tiba-tiba Blu bisa terbang dan bisa menyelamatkan Jewel.
Dengan terbang membawa Jewel, Blu datang kepada Linda yang tentu saja sangat gembira bisa bertemu lagi dengan burung kesayangannya apalagi sekarang Blu bisa terbang.
Bagaimana nasib si penyelundup Armando? Karena pintunya dibuka oleh Blu ketika sedang terbang, pesawat Armando rusak parah dan jatuh. Armando dan anak buahnya bisa menyelamatkan diri dengan parasut tetapi jatuh di laut. Nasib Nigel si kakaktua sadis lebih parah lagi, ia tewas tertabrak baling-baling pesawat terbang Armando.
Akhir dari film ini, Linda bersama Tulio dan Fernando mendirikan sebuah cagar alam di hutan Rio de Janeiro untuk melindungi burung-burung langka (termasuk Blu dan Jewel) dari kepunahan dan ancaman para penyelundup.
Cagar alam buatan Linda dan Tulio itu diberi nama BLU BIRD SANCTUARY.
Opini saya tentang film ini :
Setelah selesai menonton film ini, saya merasa film animasi ini sangat layak untuk direkomendasikan, ceritanya seru dan tidak membosankan serta lagunya juga bagus-bagus. Pantas saja karena sutradara film ini adalah Carlos Saldanha yang sebelumnya membuat film animasi Ice Age yang booming itu.
Tetapi yang membuat saya lebih kagum adalah kualitas desain grafisnya. Burung-burung dengan bulunya tampak realistik sekali seolah-olah bulu-bulunya itu digambar satu-persatu.
Apalagi pada saat adegan karnaval, saya yang pernah belajar program 3DS Max saja bisa membayangkan betapa rumitnya membuat animasi kerumunan orang-orang yang menari-nari dengan karakter yang berbeda-beda.
Terutama adegan tarian dan nyanyian itu lo… aduh bagus banget, yang paling saya suka adalah adegan operet pada awal film ketika Blu yang masih bayi menari bersama burung-burung di hutan, saya mendapatkan video klipnya di Youtube maka saya tampilkan di bawah ini. Mari kita nikmati bersama…
kalau saya lebih suka lagu pas nari samba gitu loh...
ReplyDelete"i want a party, i want a sun...."
terus pas jewel nanyi LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA-LAYA.......
ya film ini memang bagus sekali, moga-moga ada RIO 2 ya...
ReplyDeletesalah satu kartun kesukaan
ReplyDeleteguru