Sutradara : Shinsuke Sato
Pengisi suara : Haruka Ayase,Miyuki Sawashiro,Mitsuki Tanimura,Naho Toda,Nao Omori,Iemasa Kayumi,Miyuki Sawashiro,Tamaki Matsumoto
Produksi : Dentsu Inc.,Fuji TV,Production I.G
Tanggal rilis : 22 Agustus 2009
Durasi : 120 menit
Film animasi Jepang ini didasarkan pada legenda Jepang yang bertujuan agar anak-anak merawat benda-bendanya. Menurut legenda itu, jika benda pemberian orang lain dilupakan maka benda itu akan diambil oleh mahkluk kecil yang bentuknya mirip binatang rubah (fox). Oleh karena itu biasanya di Jepang dibangun kuil untuk mahkluk mirip rubah itu dan biasanya orang berdoa disana jika ada barangnya yang hilang. Mereka memohon agar barangnya yang hilang dikembalikan oleh mahkluk mirip rubah itu.
Sebagai tokoh utama film ini adalah gadis kecil bernama Haruka. Sebelum ibunya meninggal karena sakit, Haruka sempat diberi kenang-kenangan berupa sebuah cermin dan boneka beruang bernama Cotton.
Sayangnya Haruka kecil melupakan 2 benda pemberian almarhumah ibunya itu sehingga kedua benda itu hilang. Baru setelah berusia 16 tahun, Haruka teringat pernah diberi cermin dan boneka beruang. Maka sesuai adat Jepang, Haruka datang ke kuil mahkluk rubah untuk berdoa memohon benda-benda pemberian ibunya dikembalikan.
Di kuil terjadilah hal yang tak terduga, Haruka melihat mahkluk kecil mirip rubah yang datang mengambil gantungan kunci milik Haruka yang tertinggal di tangga kuil.
Secara diam-diam Haruka mengikuti mahkluk rubah sehingga sampai ke negeri mahkluk rubah itu yang bernama Pulau Oblivion. Ternyata Pulau Oblivion dibangun dari benda-benda milik manusia yang berhasil dicuri oleh para mahkluk rubah.
Haruka berhasil menangkap mahkluk rubah yang mengambil gantungan kuncinya dan ternyata mahkluk rubah itu bernama Teo. Selain itu, Haruka juga berhasil merebut gantungan kuncinya dari Teo.
Akhirnya dicapai kesepakatan bahwa Haruka akan memberikan gantungan kuncinya kepada Teo jika Teo berhasil membantu Haruka menemukan benda-bendanya yang hilang.
Haruka memakai topeng pemberian Teo untuk menyembunyikan bahwa ia adalah manusia karena jika ketahuan ada manusia di Pulau Oblivion, manusia itu akan diculik oleh Baron kemudian dijadikan budaknya.
Baron adalah mahkluk rubah paling kaya di Pulau Oblivion, sedemikian kayanya sehingga Baron mempunyai pesawat pribadi yang sangat besar.
Setelah bertanya kesana-kemari, akhirnya Haruka dan Teo menemukan petunjuk dimana letak boneka beruang dan cermin milik Haruka. Boneka beruang yang bernama Cotton itu ternyata berada di sebuah teater boneka dan menjadi pemainnya sedangkan cermin berada di sebuah gua.
Haruka berhasil membawa Cotton dari teater boneka dan ternyata di Pulau Oblivion, Cotton bisa bergerak dan bicara seperti mahkluk hidup.
Haruka dan Teo tinggal mencari cermin tetapi halangan selalu ada karena Teo mempunyai 3 teman yang selalu mengganggu Teo. Lebih celaka lagi, ketiga teman Teo itu berhasil mengetahui bahwa Haruka adalah manusia kemudian melaporkannya kepada Baron.
Keadaan semakin gawat karena Baron tidak hanya mengincar Haruka untuk dijadikan budaknya tetapi juga mengincar cermin Haruka karena ternyata di Pulau Oblivion cermin Haruka mempunyai kekuatan gaib yaitu bisa menghidupkan benda mati menjadi mahkluk hidup. Cermin Haruka itulah yang membuat boneka Cotton menjadi mahkluk hidup.
Rencananya, Baron akan menggunakan kekuatan gaib cermin Haruka untuk menghidupkan robot-robot besinya sehingga menjadi tentara-tentara yang tangguh. Dengan demikian Baron bisa menjadi penguasa tunggal di Pulau Oblivion.
Baron yang licik menculik Teo tanpa sepengetahuan Haruka. Baron menyuruh Teo membantu Haruka menemukan cerminnya kemudian setelah cermin berhasil ditemukan Haruka, Teo harus menyerahkan Haruka dan cerminnya kepada Baron. Baron berjanji akan memberi Teo uang yang sangat banyak jika Teo berhasil melaksanakan perintahnya.
Karena takut dengan para anak buah Baron, Teo terpaksa menyanggupi tawaran Baron.
Keesokan harinya, Haruka, Cotton dan Teo pergi ke gua untuk mencari cermin. Ternyata suasana di gua sangat berbahaya karena di dalam gua terdapat banyak mahkluk-mahkluk yang buas dan mengerikan. Berkat perjuangan keras, Haruka berhasil menemukan cerminnya.
Tetapi setelah itu, datang Baron yang segera menangkap Haruka dan mengambil cerminnya kemudian Baron memberi uang yang sangat banyak kepada Teo.
Baron membawa Haruka dan cerminnya ke pesawatnya kemudian memaksa Haruka meminum pil yang bisa membuat Haruka lupa ingatan sehingga bisa menjadi budak Baron.
Untungnya Teo sangat menyesal dengan hasil perbuatannya karena bagaimanapun juga Teo merasa hanya Haruka yang bisa cocok menjadi sahabatnya.
Dengan uang pemberian Baron dan dengan sedikit ilmu aerodinamika yang diajarkan Haruka, Teo berhasil membuat pesawat terbang kemudian pergi ke pesawat Baron untuk membebaskan Haruka.
Bantuan untuk Haruka bertambah karena Cotton berhasil membawa teman-teman bonekanya untuk melawan pasukan Baron.
Setelah melalui pertempuran yang seru, Baron berhasil dikalahkan dan Haruka bisa pulang dengan membawa cermin dan boneka beruang yang merupakan kenang-kenangan dari almarhumah ibunya.
Opini saya tentang film ini :
Film animasi Jepang ini agak berbeda dengan film-film animasi Jepang lain yang pernah saya tonton. Film animasi Jepang biasanya kurang memperhatikan keindahan gambar tetapi lebih mengandalkan penataan alur cerita yang memang enak untuk diikuti.
Tetapi pada film animasi ini, gambar 3D nya benar-benar indah dan realistis sekali. Ekspresi wajah juga terlihat sangat jelas.
i like this comic
ReplyDeletemy name is tanoo :)
film ini sangat menyentuh hati :'( karena setiap bagiannya benar benar mempengaruhi penonton utk merasakan apa yang terjadi sebagai pemeran utamanya :') dengan setting camera.. dan suara yang tepat..
ReplyDeletekesan pertama wktu menonton film ini.. antara sedih dan senang..