Sutradara : Steven
Spielberg
Pengisi
suara : Jamie Bell,Andy Serkis,Simon Pegg,Nick Frost,Daniel Craig
Musik : John
Williams
Sinematografi
: Janusz KamiĆski
Studio : Amblin
Entertainment,The Kennedy/Marshall Company,Nickelodeon Movies,WingNut Films
Tanggal
rilis : 22 Oktober 2011
Durasi : 107
menit
Film yang
diangkat dari komik ini diawali ketika Tintin seorang wartawan muda yang selalu
bersama anjing jantan putih kesayangannya bernama Snowy melihat sebuah replica
atau miniature sebuah kapal perang pada abad ke-16 di pasar loak.
Karena
tertarik dengan kapal perang bernama Unicorn itu, Tintin langsung membelinya
seharga 1 poundsterling , tanpa diduga muncul 2 orang yang ingin membeli
miniature kapal unicorn itu dengan harga yang sangat tinggi.
Orang
pertama adalah seorang pria bernama Barnaby.Tintin menolak tawaran Barnaby tapi
anehnya Barnaby memperingati Tintin bahwa miniature kapal Unicorn itu bisa
membawa malapetaka tapi Tintin tidak menghiraukannya.
Orang kedua
lebih aneh lagi, pria yang bernama Sakharine itu bahkan sanggup membeli
miniature kapal Unicorn itu dengan harga berapa saja tapi Tintin juga menolak
tawaran Sakharine dan membawa pulang miniature Kapal Unicorn.
Memang ada
hal istimewa pada miniature Kapal Unicorn itu yang tidak diketahui Tintin
karena ketika Kapal Unicorn itu jatuh dan rusak karena disenggol oleh Snowy
yang sedang mengejar kucing musuhnya, jatuh sebuah tabung besi kecil dari tiang
miniature kapal Unicorn yang patah.
Tabung besi
kecil itu jatuh ke bawah meja dan tidak terlihat Tintin, hanya Snowy yang tahu
tentang tabung besi kecil itu tapi sayang sekali ia hanya dapat mengonggong dan
arti gonggongannya tentu saja tidak dimengerti oleh Tintin.
Malam
harinya, Tintin didatangi lagi oleh Barnaby yang kembali memperingatkan Tintin
tentang bahaya miniature kapal Unicorn itu tapi tiba-tiba Barnaby ditembak
sampai mati.
Karena
sangat penasaran dengan misteri miniature Kapal Unicorn itu, Tintin langsung
mencari informasinya dengan pergi ke perpustakaan (cerita ini memang berlokasi
waktu di tahun 1920an, jadi belum ada tempat mencari informasi yang cepat dan
mudah yaitu website google).
Dari
perpustakaan, Tintin bisa memperoleh info bahwa kapal Unicorn memang mengandung
misteri yang bisa menunjukkan letak harta karun tapi hanya keturunan keluarga
Haddock yang bisa memecahkan misteri itu.
Keluarga
Haddock adalah keturunan dari Sir Francis Haddock sang Kapten kapal Unicorn.
Sesampainya
di rumah, Tintin mengalami keanehan lagi karena
miniature kapal Unicorn hilang dan rumahnya dalam keadaan diobrak-abrik,
kelihatannya memang ada orang yang berniat mencari sesuatu di rumah Tintin.
Untung
sekali, orang yang mengobrak-abrik rumah Tintin tidak menemukan tabung besi
kecil dari tiang miniature kapal Unicorn yang jatuh di bawah meja. Lebih
menggembirakan lagi, Snowy berhasil menunjukkan tabung besi kecil itu pada
Tintin.
Tintin
membuka tabung besi kecil itu yang ternyata isinya adalah secarik kertas
bertuliskan puisi yang isinya bercerita tentang 3 keluarga Haddock. Walaupun
belum tahu arti dari puisi itu, Tintin menyimpan secarik kertas itu di
dompetnya.
Karena semua
petunjuk mengarah ke keluarga Haddock, maka Tintin pergi ke rumah keluarga
Haddock yang bernama Marlinspike Hall.
Setelah
berhasil mengatasi anjing penjaga Marlinspike Hall, Tintin berhasil menyusup masuk
ke dalam Marlinspike Hall dan menemukan sebuah miniature Kapal Unicorn.Tintin
mengira bahwa miniature itu adalah miliknya yang hilang tapi Tintin ketahuan
penghuni Marlinspike Hall yang ternyata adalah Sakharine dan pembantunya yang
bernama Nestor.
Nestor
memukul Tintin hingga pingsan kemudian setelah Tintin sadar, Sakharine berhasil
menjelaskan bahwa miniature Kapal Unicorn bukan miniature milik Tintin karena
memang ada lebih dari satu miniature Kapal Unicorn.
Setelah itu,
Sakharine dan Nestor mengusir Tintin dari Marlinspike Hall.
Situasi
berikutnya semakin gawat karena dompet Tintin yang berisi puisi Kapal Unicorn
dicopet seorang kleptomania bernama Aristides Silk, tapi karena peristiwa itu
Tintin bisa berkenalan dengan 2 detektif kembar yang menangani kasus Aristides Silk si copet kleptomania itu yaitu
Thomson dan Thompson.
Tapi situasi
berikutnya lebih gawat lagi karena Tintin dipukul orang tak dikenal hingga pingsan kemudian
dibawa ke tengah laut dengan kapal bernama Karaboudjan SS.
Ternyata
yang menculik Tintin adalah Sakharine yang berhasil “membajak” Kapal Karaboudjan
SS dengan cara halus yaitu memberi minuman beralkohol pada kapten kapal Karaboudjan
SS yang memang hobi mabuk itu sehingga ia terus-menerus mabuk dan tidak ingat
lagi dengan kapalnya yang sudah dikuasai oleh Sakharine.
Sakharine
meminta Tintin menyerahkan kertas dari miniature Kapal Unicorn dan tentu saja
Tintin tidak bisa menyerahkannya karena sudah dicopet oleh seorang kleptomania.
Untungnya
walaupun sangat marah, Sakharine tidak membunuh Tintin tapi hanya mengurungnya.
Lebih menguntungkan lagi, Snowy walaupun dengan perjuangan yang luar biasa,
berhasil mengikuti Tintin sampai ke Kapal Karaboudjan SS yang sedang berlayar
di tengah laut itu.
Snowy
berhasil menggigit tali yang mengikat Tintin hingga putus sehingga Tintin bisa
keluar dari kurungannya.
Tintin
bertemu dengan Kapten Kapal Karaboudjan SS yaitu Archibald Haddock atau yang
biasa dipanggil Kapten Haddock dan ternyata, Kapten Haddock adalah keturunan
dari Sir Francis Haddock sang Kapten Kapal Unicorn yang tenggelam pada abad 16.
Tintin
berhasil menjalin persahabatan dengan Kapten Haddock karena Kapten Haddok sudah
sangat jengkel dengan Sakharine yang merebut Kapal Karaboudjan SSnya dengan
cara licik itu.
Pada awalnya
Tintin sangat gembira karena menurut petunjuk dari buku di perpustakaan hanya
keluarga Haddock yang bisa memecahkan misteri harta karun Kapal Unicorn tapi
sayang sekali ingatan Kapten Haddock sudah rusak karena kebiasaannya yang suka
mabuk itu sehingga ia tidak bisa memberi informasi yang dibutuhkan Tintin.
Tapi ada hal
yang juga bisa menggembirakan Tintin karena dari Kapten Haddock, Tintin bisa
mengetahui bahwa memang ada 3 miniatur Kapal Unicorn yang di dalamnya ada 3 puisi
yang bisa menunjukkan letak harta karun. Satu puisi sudah ditemukan Tintin,
satu puisi sudah dimiliki Sakharine ada satu lagi miniature kapal Unicorn
berisi puisi dimiliki oleh seorang jutawan di Maroko bernama Syeh Omar Ben
Salad yang menyimpan miniature Kapal Unicornnya dalam kaca tahan peluru.
Bersama Kapten
Haddock, Tintin berhasil melarikan diri dari Kapal Karaboudjan SS dengan kapal
sekoci untuk pergi ke Maroko. Tidak hanya itu ketika masih di Kapal Karaboudjan
SS, Tintin sempat mengirim telegram kepada detektif Thomson dan Thompson agar
menyusul ke Maroko dengan membawa kertas bertuliskan puisi dari miniature Kapal Unicorn.
Memang
walaupun dengan cara yang konyol, Thomson dan Thompson berhasil menangkap
Aristides Silk si pencopet yang kleptomania itu sehingga bisa menemukan dompet Tintin yang berisi
puisi kapal Unicorn.
Selain itu,
Tintin juga berhasil menemukan petunjuk bahwa untuk merebut miniature Kapal
Unicorn dari
Syeh Omar
Ben Salad, Sakharine akan menggunakan senjata rahasia "Milanese Nightingale"
(burung bulbul Milan). Walaupun Tintin belum tahu apa maksud burung bulbul
Milan itu tapi yang penting sekarang ia sudah lolos dari Sakharine dan bisa
pergi ke Maroko.
Tapi bahaya
yang lebih besar menghadang karena Sakharine menyuruh anak buahnya untuk
menembaki Tintin dan Kapten Haddock yang sedang berlayar di sekocinya itu
dengan pesawat terbang.Walaupun hanya bersenjatakan pistol yang hanya berisi 1
peluru, Tintin berhasil menembak jatuh pesawat Sakharine bahkan bisa merebutnya
untuk pergi ke Maroko.
Dengan naik
pesawat terbang, Tintin dan Kapten Haddock memang bisa sampai di Maroko lebih
dahulu daripada Sakharine tapi sebelum sampai di rumah Syeh Omar Ben Salad,
pesawat kehabisan bahan bakar dan jatuh di padang pasir.
Tapi terjadi
keneruntungan yang tak terduga karena disengat panasnya gurun pasir, Kapten
Haddock mengalami halusinasi sehingga bisa mengembalikan ingatannya.
Dari ingatan
Kapten Haddock bisa diketahui bahwa penyebab karamnya Kapal Unicorn yang
dipimpin oleh Sir Francis Haddock pada abad ke-16 adalah karena dibajak
oleh bajak laut bernama Rackham Merah, dan ternyata Sakharine adalah keturunan Rackham
Merah.
Walaupun
Kapal Unicorn tenggelam tapi Sir Francis Haddock berhasil membawa lari sebagian
kecil dari harta karunnya dan disembunyikan di suatu tempat yang hanya bisa
ditemukan dengan menyatukan 3 puisi dari 3 miniatur kapal Unicorn.
Tapi setelah
menceritakan semua yang bisa diingatnya, Kapten Haddock, Tintin dan Snowy
pingsan disengat panasnya gurun pasir.
Untung
sebelum tewas kepanasan, Tintin dan kawan-kawan diselamatkan oleh sepasukan
tentara Maroko yang dipimpin oleh Letnan Delcourt sehingga bisa sampai di rumah
Syeh Omar Ben Salad. Di rumah Syeh Omar Ben Salad Tintin juga bertemu dengan
detektif Thomson dan Thompson dengan membawa puisi Kapal Unicorn, tapi
celakanya Sakharine juga sampai di rumah Syeh Omar Ben Salad.
Akhirnya
bisa diketahui apa yang dimaksud dengan senjata rahasia Sakharine yang
dinamakan "Milanese Nightingale"
atau burung bulbul Milan itu.
Ternyata burung
bulbul Milan adalah julukan seorang penyanyi seriosa dari Italia bernama Bianca
Castafiore yang diundang Syeh Omar Ben Salaad untuk menyanyi di rumahnya.
Ketika
Bianca Castafiore menyanyi seriosa ternyata getaran suara soprannya yang
melengking sangat tinggi itu mampu memecahkan kaca tahan peluru tempat Syeh
Omar Ben Salaad menyimpan miniature Kapal Unicornnya.Setelah kaca tahan peluru
pecah, Sakharine melepaskan burung elangnya untuk mengambil miniature Kapal
Unicorn.
Lebih gawat
lagi, Sakharine juga berhasil merebut puisi Kapal Unicorn milik Tintin, jadi
sekarang Sakaharine sudah memiliki semua puisi Kapal Unicorn sehingga bisa
menemukan harta karunnya. Tintin dan kawan-kawan tidak menyerah dan
terjadilah pertarungan untuk memperebutkan 3 puisi Kapal Unicorn tapi Sakharine
tetapi bisa mempertahankannya sehingga bisa pergi ke tempat harta karun.
Tintin
sempat putus asa tapi Kapten Haddock bisa membangkitkan semangatnya kembali
sehingga Tintin jadi ingat bahwa ia pernah mengirim telegram dari Kapal Karaboudjan
SS sehingga bisa dilacak sinyalnya yang menunjukkan tempat Sakharine berada.
Berkat
bantuan detektif kembar Thomson dan Thompson, akhirnya bisa dilacak tempat
Sakharine berada dan Thomson dan Thomson juga bisa menangkap Sakharine karena
sudah terbukti bahwa Sakharine yang membunuh Barnaby.
Sakharine
sempat melakukan perlawanan dan sempat juga terjadi duel antara Sakharine dan
Kapten Haddock untuk membalaskan dendam nenek moyangnya masing-masing.
Setelah
melalui pertarungan yang seru, Sakharine bisa dikalahkan dan 3 puisi Kapal
Unicorn bisa direbut. Setelah 3 puisi Kapal Unicorn disatukan, tampaklah
koordinat letak harta karun Rackham Merah yang ternyata ada di Gedung
Marlinspike Hall.
Ternyata benar
petunjuk yang mengatakan bahwa hanya keluarga Haddock yang bisa menemukan harta
karun karena ternyata harta karun disembunyikan di Marlinspike Hall dalam
sebuah globe.
Globe berisi
harta karun itu hanya bisa dibuka dengan
menekan lambang pulau itu di globe itu yang letaknya salah, dan hanya keluarga
Haddock yaitu Kapten Haddock yang mengetahui letak pulau yang salah tempatnya
itu.
Opini Saya
Tentang Film Ini :
Setelah saya
tunggu-tunggu, akhirnya ditayangkan juga film animasi Tintin. Terus terang ketika
komik Tintin booming di tahun 1980an, saya yang pada waktu itu masih anak-anak
juga termasuk penggemar beratnya, saya punya hampir semua judul komik tintin.
Bagaimana
koleksi komik Tintin saya tidak lengkap? Kakek, nenek, om dan tante saya tahu
kegilaan saya pada komik tintin sehingga jika mereka berpergian ke luar kota
pasti memberi saya oleh-oleh komik Tintin.
Komik Tintin
yang paling berkesan bagi saya adalah yang mengambil lokasi di Indonesia
(Kalimantan) yaitu PENERBANGAN 714.
Pada versi
film animasi 3Dnya yang disutradarai oleh Steven Spielberg ini mengambil cerita
dari salah satu komik Tintin yang berjudul RAHASIA KAPAL UNICORN. Memang cerita
di film berbeda dengan versi komiknya tetapi ternyata versi filmnya lebih
seru, adegan-adegan actionnya berkesan dahsyat dan kolosal. Gambar 3Dnya juga
indah dan realistis sekali.
Walaupun di film ini banyak terdapat adegan-adegan
pertarungan yang seru dan menegangkan tetapi tidak terlihat sadis sama sekali,
rupanya Steven Spielberg sadar bahwa film Tintin memang untuk anak-anak.
Akhir kata
film ini cukup saya rekomendasikan.